Rabu, 02 September 2020

Birunya air laut di Pantai Sendang Biru Tidak Seperti Dulu



Sendangbiru merupakan salah satu wanawisata yang dimiliki oleh Perum Perhutani dan dikelola oleh KBM JLPL Unit II. Terletak di petak 81 dan 86 dengan luas baku 50 ha dan luas area manfaat 3 ha, RPH Sumber Agung, BKPH Sumbermanjing, KPH Malang termasuk kelas hutan lindung.

Jarak dari Kota Malang sekitar 67 kilometer dan diperlukan waktu sekitar 2-2,5 jam untuk sampai ke Pantai Sendangbiru. Satu-satunya sarana transportasi adalah kendaraan pribadi, karena tidak ada angkutan umum yang melintas di sana.

Pantai ini tidak jauh letaknya dari Pantai Goa China, hanya dibutuhkan waktu sekitar 15 menit dengan kendaraan bermotor. Dari JLS masuk menuju bibir pantai pun juga sudah beraspal. Hanya sebagian ruas jalan saja yang aspalnya mengelupas.

Pantai Sendangbiru mulai dibuka pertama tahun 1970. Hanya saja waktu itu masih nelayan lokal. Baru pada 1980-an, nelayan dari luar daerah juga masuk ke Sendangbiru. Hal itu karena dibangunnya pangkalan pendaratan ikan Pondokdadap pada tahun 1980-1989.

Pantai ini tepat berhadapan dengan Pulau Sempu, hanya terpisahkan oleh Selat Sempu yang sempit dan dengan panjang sekitar 4 kilometer. Di selat ini cocok digunakan untuk berperahu atau olahraga air lainnya karena lokasinya terlindung oleh Pulau Sempu.

Oleh karena itu, biasanya pantai ini digunakan sebagai pintu masuk menuju Pulau Sempu yang terkenal dengan kealamiannya. Adanya Pulau Sempu menjadi daya tarik sendiri Pantai Sendangbiru. Pulau Sempu, merupakan Cagar Alam yang berdanau tawar penuh ikan lele di tengah hutannya dan juga danau air laut.

Salah satu daya tarik pantai ini adalah pasar ikan di tempat pelelangan ikan (TPI) dan wisata naik perahu bermesin diesel berkeliling pantai. Mayoritas wisatawan yang datang untuk naik perahu dan berbelanja ikan segar karena harganya yang sangat murah.

Harga ikan mengikuti musim, sehingga jika pada saat ombak sedang tinggi harga ikan mahal. Hasil laut yang dapat ditemui di Sendangbiru antara lain jenis ikan pelagis yaitu lemurung, layang, teri, tongkol, kemung, dan cumi-cumi. Sedangkan untuk jenis damersal antara lain pari, kerapu, kakap putih, kakap merah dan bawal putih serta jenis komoditi ekspor lainnya seperti tuna, tenggiri, cucut, lobster, teripang, dan rumput laut.

3 komentar: